1.Robot Bedah asal Korea
Peneliti
di Korea Selatan tengah mengembangkan robot yang membantu dalam operasi pasien,
kendati memang diakui pengembangan teknologi ini masih lebih mahal daripada
operasi konvensional.
Robot
ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi rinci dengan sayatan minimal,
sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan nyeri, serta waktu
pemulihan lebih cepat.
Para
dokter mengatakan, robot akan berguna untuk operasi tumor ganas di daerah
seperti hati. Menurut mereka, robot operasi adalah pengembangan paling maju
dalam bedah invasif minimal, meskipun laporan mengenai robot yang membantu
operasi pengangkatan tumor di atau sekitar pankreas atau di saluran empedu
masih sangat kecil.
Menurut
dokter, operasi kanker tiroid menggunakan robot lima kali lebih mahal daripada
metode konvensional yang dilindungi oleh asuransi kesehatan nasional
2. Hotel di jepang mempekerjakan robot resepsionis
Di meja resepsionis hotel tersebut, hanya ada dua pegawai manusia asli.
Sedangkan 10 sisanya merupakan robot yang mirip manusia.Robot-robot itu
akan menyambut tamu, mengangkat tas-tas, dan bahkan membersihkan kamar
setelah tamu sudah pergi.Dilengkapi dengan wajah dan tubuh perempuan
yang sangat realistis,
robot-robot ini dirancang untuk berbincang dalam sejumlah bahasa dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan tamu di hotel dengan 72 kamar itu.Hotel
Henn-na itu memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman yang berbeda
dengan memanfaatkan teknologi tinggi kepada
para tamu. Salah satu wujudnya ialah perangkat pengenalan wajah untuk
membuka pintu sehingga tamu tidak lagi memerlukan kunci kamar.
Walaupun ini tidak berarti semua staf resepsionis dan porter sekarang
terancam dengan kebangkitan pelayanan robot, industri perhotelan secara
keseluruhan sangat menerima perkembangan teknologi baru.
3. Indonesia masih mengembangkan Teknologi Robot
Menurut Managing Director Lego Mikrobot, Bambang Rusli. Saat ini
penerapan teknologi robot di Indonesia secara umum di bidang industri
masih sangat terbatas dan disebabkan dua faktor yaitu tenaga ahli yang
kurang dan biaya operasional yang mahal.Perusahaan akan lebih memilih
tenaga kerja manusia karena biayanya jauh
lebih murah jika dibandingkan dengan tenaga kerja dalam bentuk
robot.Dijelaskan, penerapan teknologi robot di bidang pendidikan justru
sudah
cukup besar. Meskipun begitu, penerapannya masih belum merata. Tenaga
pengajar maupun infrastruktur pendidikan Indonesia belum siap dengan
penerapan teknologi robot.Teknologi robot saat ini masih belum bisa
diterapkan di Indonesia karena
ketidaksiapan berbagai faktor, misalnya faktor pengangguran yang masih
tinggi.Secara financial, Indonesia juga masih belum siap dengan cost
(biaya)
yang harus dikeluarkan untuk penerapan teknologi tersebut, ujar
Bambang.
Kesimpulan :
Jadi kesimpulannya yang telah di ambil di atas perbandingan antara
negara di asia terutama pada perbandingan di atas indonesia
masih jauh tertinggal lumayan dari negara negara lainnya di
asia(jepang,korea selatan).yang diharapkan pemerintah dapat lebih
memberikan apresiasi dan perhatiannya kepada para pelaku di bidang
robotika, baik itu pencipta maupun
pengguna. Dikatakannya, pemerintah juga harus memberikan edukasi dan
memotivasi kreativitas masyarakat, khususnya anak-anak.
Sumber :
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/06/150602_bisnis_hotel_robot
http://www.antaranews.com/berita/603538/korea-selatan-kembangkan-robot-bedah
https://id.wikipedia.org/wiki/Robotika_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar